Jumat, 16 Februari 2018

Pangsit Mie & Rawon Ncek Gundul | Mie Legendaris dari Pasuruan.


Info.
Lokasi: Jl. Raya Soekarno Hatta No.85, Kota Pasuruan, Jawa Timur 67114
Jam operasional: 08.00 - 20.00 (Setiap hari).
Harga pesanan:
  1. Pangsit Mie + Bakso: Rp. 30.000,00.
  2. Teh Hangat: Rp. 2.000,00.
Rating: 4,8/5.
#KulinerPasuruan

Seperti biasa setelah asik mereview action figure, agar tidak bosan saya mereview kuliner yang kali ini adalah Pangsit Mie. Ceritanya saya perjalan pulang dari Surabaya menuju rumah di Probolinggo karena liburan Tahun Baru Imlek. Jalanan macet dari Porong karena ada banjir & memang volume kendaraan yang liburan ke luar kota. Singkat cerita, di perjalanan perut lapar & sewaktu sampai Pasuruan teringat Pangsit Mie legendaris satu ini. Kebetulan momennya juga pas Tahun Baru Imlek jadi tak perlu berpikir panjang langsung ke tempatnya. Bisa dibilang review kuliner spesial Tahun Baru Imlek.

Letaknya tidak susah untuk ditemukan karena berada di tengah Kota Pasuruan dan di jalan raya utama yaitu di Jalan Raya Soekarno Hatta. Bila dari arah Probolinggo, setelah melewati jembatan lurus saja nanti jika di sebelah kiri ada kantor Polisi mulailah pelan-pelan ambil lajur kiri. Kalau dari arah Surabaya, cari saja putar balik sebelum jembatan lalu ikuti arahan dari arah Probolinggo tadi. Tidak susah untuk menemukannya namun berhati-hatilah agar tidak terlewat, pokoknya letaknya sebelum lampu lalu lintas di sebela kiri nanti akan terlihat depot bertuliskan "RAWON & MIE NCEK GUNDUL" dan papan nama "PANGSIT MIE & RAWON".

Ukuran depotnya tidaklah besar, masih seperti dahulu saya sewaktu kecil pertama kali makan di sini hanya saja warnanya saja yang berubah. Dahulu depot ini memang dirintis sendiri oleh Ncek Gundul yang berketurunan asli dari Tionghoa. Setelah Ncek Gundul tiada, kini depotnya dilanjutkan oleh anaknya. Setelah masuk depotnya saya langsung memesan Pngasit Mie dengan tambahan Bakso dengan minuman Teh Hangat yang nikmat diminum saat Pasuruan diguyur gerimis dan udara sejuk. Sambil menunggu, saya mencoba mendokumentasikan bagian depan dari Depot "Rawon & Mie Ncek Gundul" untuk dijadikan bagian dari review ini. Tak perlu menunggu terlalu lama akhirnya pesananan sayapun datang.

Penyajian Pangsit Mienya dihidangkan satu mangkok dengan 1 buah pangsit goreng dan 2 bakso disajikan terpisah dalam wadah kecil beserta kuahnya dan tidak lupa sepiring kecil acar. Tekstur dan rasanyapun tidak berubah seperti dahulu. Tekstur dari mienya kenyal dan tipis. Mienya sendiri berwarna kuning pucat menandakan bahwa mie ini tidak tercampur oleh pewarna buatan. Saya lupa untuk memfoto secara jelas bentuk dari mienya karena memang sudah terlalu lapar😁. Pada bagian atas mienya ditaburi dengan suwiran ayam halus dengan taburan bawang goreng dan daun bawang juga merica putih untuk sensasi sedikit spicy. Untuk suwiran ayamnya mungkin bisa dibilang seperti suwiran di kue lemper tetapi pada Pangsit Mie ini tidak basah suwiran dagingnya dan rasanya gurih sedikit manis sehingga ketika dimakan bersama mienya menimbulkan perpaduan sensasi nikmat di mulut. Tidak lupa dengan kuahnya yang dihidangkan dengan 2 baksonya. Kuah beningnya ketika dicoba, rasa sedapnya tipis ala Bakwan Malang dan tidak terlalu kuat seperti bakso kebanyakan. Sehingga dipadukan dengan mienya akan saling melengkapi untuk cita rasanya. Baksonya juga halus malah saya bilang ini bukan bakso tetapi Bakwan Malang. Pangsit Gorengnya tipis sekali, berbeda dengan Gorengan yang dijual di bakul bakso pada umumnya dan sepertinya memang dibuat sendiri. Bila lidah kalian merasa kurang spicy, kalian bisa menambahkan merica putih bubuk yang telah tersedia di meja dengan kecap, saos, dan sambal juga. Porsi pada Pangsit Mie ini juga tidak ikut berubah sejak dahulu, porsinya benar-benar pas di perut.

Daftar menu yang tersedia.
Selain Pangsit Mie, di sini juga tersedia menu lainnya yang salah satu andalan lainnya adalah Nasi Rawon. Untuk minumannya dari yang pernah saya dengar, Es Sirsatnya di sini direkomendasikan untuk dicoba dan yang membuat depot ini menjadi lebih legendaris adalah minuman jadoel khas Pasuruan yaitu Limun Linggardjati yang tersedia dengan rasa temulawak, frambozen, dan soda. Limun bisa dibilang adalah Coca-Cola atau Fanta versi Indonesia dengan sedikit soda. Secara kesuluruhan, saya memberi rating hampir 5 untuk Pangsit Mie ini karena jarang ada tempat makan yang mempertahankan rasa dan porsi selama puluhan tahun. Tempatnya pun bersih di dalam depotnya yang juga saya pertimbangkan dalam memberi rating lagipula harganyapun terjangkau dan sangat merekomendasikan tempat ini bila kalian berkunjung ke Pasuruan. Akhir kata, saya ucapkan Gong Xi Fa Cai!

Lokasi melalui Google Maps: 

1 komentar: